》PANGGILAN PENUAI
1. Keselamatan
2. Panggilan

Saat kita menerima keselamatan, kita akan menerima panggilan.

■ 2 Timotius 1 : 9
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.”

Tuhan punya tujuan ilahi dalam hidup kita dan ada sesuatu yang besar dibalik panggilan itu. Bersukalah saat kita mengerti panggilan kita.

Terkadang kita tau benar panggilan Tuhan, tetapi kita tidak melakukan sesuai yang Tuhan mau, berarti hidup kita belum berfungsi seperti yang seharusnya.

■ Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Hari ini jika kita melewati setiap ujian dan masalah apapun, itu tujuannya untuk mepromosikan hidup kita.

SIKAP MENJADI PENUAI
1. Honor – kehormatan
Menjadi penuai adalah sebuah kehormatan.

Matius 28 : 19
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”

Tugas dan misi penuai adalah memenangkan jiwa2, menuai, menginjil. Kita harus bangga dengan panggilan kita sebagai penuai.

2. Cinta dan pengabdian
Rut 1 : 16-17
Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”

Menjadi penuai harus hineni, tetapi hineni membutuhkan cinta dan pengabdian. Sepakat dengan Tuhan dan tidak pernah komplain.
Pengabdian yaitu selalu ada dan memberi dengan tepat dan mendukung seperti yang Tuhan rindukan.

Tetapi untuk bisa mengabdi, kita harus kenal Tuhan dan pemimpin kita. Jadi sebagai seorang penuai, bisakah kita setia? Responi semuanya dengan benar saat kita sedang berada dalam ujian.

3. Gemar menabur
Mazmur 126 : 5
 “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.”

Penuai bukan hanya menuai, tetapi kita harus menabur karena kita tidak akan pernah bisa menuai jika tidak ada yang kita tabur.

》HARUS BERANI MENABUR DAN MELETAKKAN
Penuai harus bisa menabur dan meletakkan sampai saat kita menabur, itu bukan menjadi sebuah kesakitan. Jika kita bisa memberi dari kekurangan kita, kita bisa menyentuh surga. Saat kita memberi dalam kekurangan, kita bisa mengubah kemiskinan menjadi kelimpahan.

Belajar untuk menabur apapun mulai dari doa, pengampunan, dll. Milikilah kemampuan untuk merubah semua pola pikir yang salah. Menaburlah dengan sikap hati yang benar.

》BERANI MELETAKKAN
Seorang penuai harus punya mezbah dan kita harus berani untuk membangun mezbah. Belajar untuk berani meletakkan, mungkin kita harus meletakan apa yang kita punya dan yang kita sukai, tetapi seorang penuai harus bisa meletakkan. Jangan langsung berbangga saat kita sudah meletakkan sesuatu. Berbanggalah dengan panggilanmu tetapi bukan berbangga dengan apa yang sudah kita letakkan.