》3 ALAM
1. Heavenly Realm (Alam surgawi)
2. Earthly Realm (realistis/nyata)
3. Demonic realm (alam neraka)
》HEAVENLY REALM (ALAM SURGAWI)
Heavenly Realm bisa dirasakan oleh kita semua.
Saat orang yang suka menabur, ibadah, dan pengikut Kristus, dan dia sedang berada diantara hidup dan mati, dia akan kembali ke alam surgawi.
》EARTHLY REALM AND DEMONIC REALM
Kita hidup di alam nyata, tetapi hati kita, pikiran kita terhubung dengan neraka, dunia orang mati dan kegelapan yang kita buat sendiri.
》MENCIPTAKAN HEAVENLY REALM
■ Kolose 3 : 2
“Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”
Untuk mebuka lubang alam surgawi, kita harus memikirkan perkara yang diatas. Mungkin di dunia (kenyataannya) ada begitu banyak masalah, perbantahan, dll.
Tetapi saat kita memikirkan yang diatas (sukacita, damai sejahtera, percaya) kita bisa membuka alam surgawi.
■ 3 unsur manusia :
1. Perasaan
2. Kehendak bebas
3. Pikiran
3 ini bertempur didalam kita, tetapi hati kita harus mengambil keputusan, apakah kita mau ke heavenly realm atau ke demonic realm, dan itu bisa kita ciptakan.
Saat kita sering membuka alam surgawi, maka sekali waktu surga akan menyentuh bumi, surga akan menyentuh hidup kita, dan surga akan menarik semua nasib buruk kita, dibuang ke jurang maut dan diganti baru dengan nasib yang baru.
Keberuntungan, kemujuran, damai sejahtera, mental yang berkelimpahan, sikap surgawi, itu yang akan pindah kedalam hidup kita saat kita membuka Heavenly Realm
■ Colossians 3 : 2 TPT
“Yes, feast on all the treasures of the heavenly realm and fill your thoughts with heavenly realities, and not with the distractions of the natural realm.”
Isilah pikiran kita dengan kenyataan yang ada di surga (kelimpahan, kehormatan, kebaikan, kemuliaan) dan jangan terganggu di alam jasmani maka yang kotor dan gelap akan ditarik dari hidup kita.
* Jika kita ingin mengalami terobosan apapun, buka lah alam surgawi.
■ Filipi 4 : 8 TB
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Semakin kita memikirkan yang baik, semakin kita terhubung dengan surga dan semua yang dari surga akan terkirim pada kita.
》CEK KONDISI HATI
Mazmur 52 : 3-4
“Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, dan dusta lebih dari pada perkataan yang benar. Sela
Engkau mencintai segala perkataan yang mengacaukan, hai lidah penipu!”
Terkadang hati kita lebih suka yang jahat (mencurigai Tuhan), semua yang dusta, maka hidup kita akan terhubung dengan demonic realm. Didalam kita dipenuhi oleh hal2 neraka (tidak memiliki sukacita, damai sejahtera) dan tidak bisa memikirkan surga.
Saat kita memilih untuk menciptakan surga, jalur2 surga itu akan terbentuk, semua berkat2 akan mengalir kepada kita dan semua nasib buruk kita dicabut dan kita akan diberikan nasib yang baru.
》TOTALLY DEMONIC REALM
Dimana ada iri hati dan mencintai diri sendiri itu adalah sumber segala permasalahan dan mengundang iblis datang ke hidup kita.
Terkadang Tuhan memberikan dan membuat kita harus melewati masalah dan fase2 yang sulit untuk menemukan Heavenly Realm untuk hidup kita masing2.
》JANGAN MEMBUKA DEMONIC REALM
■ Mazmur 119 : 104, 130
“Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.”
■ 2 Tesalonika 2 : 10 – 12
“dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.”
Hati kita lebih suka kejahatan, maka dari itu kita harus datang kehadapan Tuhan dan menangisi kondisi hati kita supaya kita tidak terhubung dengan kejahatan dan biarlah hati kita bisa mencintai kebenaran, supaya kita bisa terhubung dengan surga.
ADA HUKUM ADA JALUR