Yohanes 2 : 9-10

Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu – dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya – ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: ”Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.””

Saat memberikan anggur yang terbaik, artinya kita harus memberikan yang manis sampai akhir dan bukan hanya di awal. 

Memberikan anggur manis di semua musim, bukan hanya di beberapa bagian

» ETIKA MENYAJIKAN ANGGUR

1. Mengenali selera orang yang diberi

Kejadian 25 : 28

Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.”

Kejadian 27 : 14-15, 17 

Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya. Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya. Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.”

Saat Yakub ingin diberkati oleh ayahnya, dia harus mengatur semua penampilannya.

Jika kita tidak mengenal selera, kita tidak akan memberikan sesuatu yang Dia suka.

Dalam sebuah perjalanan, seringkali kita memiliki selera yang berbeda dengan Tuhan. Seringkali yang Tuhan mau adalah kita menjadi rendah hati dan, tetapi yang kita mau berbeda dengan yang Tuhan mau karena selera bukan tentang kita, tetapi belajar untuk mengerti selera Tuhan.

2. Selera bisa berubah

1 Samuel 6 : 11-12

“Mereka meletakkan tabut Tuhan ke atas kereta, juga peti berisi tikus-tikus emas dan gambar benjol-benjol mereka. Lembu-lembu itu langsung mengikuti jalan yang ke Bet-Semes; melalui satu jalan raya, sambil menguak dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sedang raja-raja kota orang Filistin itu berjalan di belakangnya sampai ke daerah Bet-Semes.”

Kita harus bisa belajar membaca. Saat selera berubah, saat musim berubah, kita harus belajar untuk membaca.

Saat Tuhan mengajar kita, artinya kita mau untuk masuk ke dalam hatiNya, karena Tuhan ingin mengenal kita dan menceritakan hatinya kepada kita.

Yang kita sajikan sebelumnya, belum tentu kita bisa sajikan yang sama disaat ini karena musim dan selera selalu berubah. Jangan terpatok dengan satu hal.

3. Memberikan sesuai porsinya

Ephesians 4:7

“Yet grace (God’s unmerited favor)was given to each of us individually [not indiscriminately, but in different ways] in proportion to the measure of Christ’s [rich and bounteous] gift.”

Kita harus memberikan sesuai dengan ukuran pemberian Kristus.

Berikanlah semua orang pada porsinya

4. Menyajikan pada waktu dan kairosnya

Genesis 18 : 1-2 MSG

God appeared to Abraham at the Oaks of Mamre while he was sitting at the entrance of his tent. It was the hottest part of the day. He looked up and saw three men standing. He ran from his tent to greet them and bowed before them.”

Terkadang ada hari hari dimana itu panas untuk diri kita, mungkin karena tekanan, uang, dll. Tetapi terkadang itu juga momen2 dimana Tuhan rindu untuk kita menyajikan sesuatu.

Ubahlah ramuan anggurmu yang mungkin bau ketakutan, kemarahan, iri, tetapi ubahlah ramuan itu menjadi ramuan yang Tuhan suka.

5. Membaca dan merespon lirihan kecil bahkan yang tidak terucap

2 Samuel 23 : 15

Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: ”Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!””

Kita harus belajar untuk bisa melihat yang tidak terucap.

Jadilah orang yang menyediakan anggur yang terbaik disetiap episode2 dan semua musim.